Selasa, 19 Oktober 2010

Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional ini bukan hanya pembangunan secara fisik melainkan juga harus diikuti oleh pembangunan yang bersifat non fisik. Sehingga pembangunan ini meliputi pembangunan dalam aspek ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Aspek-aspek tersebut harus dibangun secara seimbang dan sinergi untuk menciptakan keharmonisan kehidupan. Pembangunan bidang ideologi dan politik saja tidak akan berhasil apabila bidang sosial, budaya dan hankam tidak dibangun, demikian juga sebaliknya. Pada intinya dari berbagai bidang kehidupan tadi hendak diarahkan kepada terjadinya keselarasan dan kesinergisan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan sampai saat ini belum mampu menciptakan suatu tatanan kehidupan yang sesuai dengan tujuan pembangunan nasional tersebut. Pola-pola pemerintahan dan pembangunan yang bersifat sentralistis dan non partisipan tak jarang menghasilkan efek negatif yang begitu besar. Masyarakat akhirnya hanya menjadi objek dan bukan lagi pelaku utama pembangunan. Efek lain yaitu terjadinya perpecahan masyarakat dan golongan yang pada akhirnya menjadikan lemahnya posisi masyarakat. Efek paling berbahaya yang lain yaitu lunturnya solidaritas dan kesatuan sosial yang mengakibatkan pengkotak-kotakan masyarakat untuk kepentingan golongan atau elit tertentu, serta hilangnya kedaulatan rakyat secara nyata.

Masyarakat adalah lingkungan komplek yang memiliki budaya, tradisi, kebiasaan, dan lingkungan yang berbeda. Masyarakat inilah yang akan membentuk kehidupan yang unik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pembentukan kehidupan yang unik tidak terlepas dari satu pemikiran dalam membangun suatu desa dimana mereka tinggal.

Kehidupan masyarakat memiliki banyak perbedaan yang perlu dikaji secara teliti dalam rangka pembangunan masyarakat madani yang terarah dan kesinambungan. Perbedaan keinginan keuinginan dari masyarakat perlu dimunculkan guna menentukan prioritas pembangunan pada masyarkat tersebut. Penentuan prioritas pembangunan tersebut tentunya tidak terlepas dari beberapa alasan atau potensi penunjang yang dapat terealisasinya suatu pembangunan tersebut.

Masyarakat pun memiliki karakteristik dan identitas yang perlu diketahui oleh masyarakat luas dari daerah yang berbeda. Identitas ini tidak sama dengan daerah lain, sehingga dijadikan suatu simbol dari suatu desa tersebut.

Kondisi yang tidak menentukan dinegara ini memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat pedesaan. Hal ini menimbulkan ketimpangan aspek-aspek kehidupan yang berkembang di masyarakat yang akhirnya cara pandang masyarakat terhadap pemasalahan tersebut berbeda oleh karna itu, ketidak tentuan kondisi Negara ini perlu perhatian dari berbagai unsur masyarakat yang ada dalam upaya penyelesaian problem nasional yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.

Mahasiswa adalah sebagian dari masyarakat kiranya dapat memberikan pemikiran bagi pihak pihak yang berkepentingan (stake holder) atau pengambil kebijakan (decision maker) terhadap pembangunan di daerah tersebut.

Sejalan dengan keberadaan masyarakat yang majemuk, perguruan tinggipun tidak hanya mengembangkan pendidikan tetapi juga mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal itu pun juga tercantum dalam misi perguruan tinggi dalam Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu: penelitian, pendidikan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Hal ini sebagai upaya dan perhatian perguruan tinggi terhadap lingkungan social dan pengaplikasikan teori-teori yang telah diketahui di perguruan tinggi.

Mahasiswa yang dipersiapkan di perguruan tinggi sebagai pembaharuan dimasyarakat dan keberadaan perguruan tinggi yang memiliki respon yang tinggi terhadap perubahan sosial. Oleh karena itu, diupayakan perguruan tinggi dapat memberikan banyak warna pengetahuan kepada mahasiswa untuk memahami sebuah komunitas masyarakat yang sedang berkembang.

Dengan latar belakang diatas,maka mahasiswa mengidentifikasi masalah desa dan menyerap aspirasi berdasarkan keinginan masyarakat melalui Kuliah Kerja Mahasiswa. Aspirasi masyarakat tentunya memiliki berbagai alasan dan potensi yang bisa dikembangkan setelah dilaksanakan pembangunan tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan

Pengabdian mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yakni para mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari bangku kuliah.

1.2.1 Maksud

Maksud diadakannya program Kuliah Kerja Mahasiswa ini adalah sebagai salah satu bentuk realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial dan profesional suatu perguruan tinggi khususnya UNIDARMA dalam pemberdayaan masyarakat menuju pemerataan pembangunan.

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yaitu :

Secara akademik, untuk memenuhi salah satu sarat dalam penyelesaian studi S1 di Universitas Islam Pangeran Dharma Kusuma.

Sebagai bahan usulan bagi pemerintah daerah setempat yang berkaitan dengan pembangunan yang akan dilaksanakan didesa tersebut dengan memperhatikan potensi yang ada.

Menggali dan mempublikasikan potensi baik fisik maupun non fisik yang ada di desa tersebut.

*Motivasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

*Membantu program-program yang diadakan oleh pemerintah dalam rangka membangun masyarakat sejahtera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar